Senin, 03 Desember 2018

BAB.4 PERANTI KELUARAN

Hasil gambar untuk GAMBAR PERANTI KELUARAN
Pengertian dan Jenis Peranti Keluaran

       Komputer memberikan informasi dalam berbagai bentuk. Peranti keluaran adalah alat yang digunakan komputer untuk melihat atau memperoleh hasil pengolahan, pemasukan data atau perintah pada komputer. Output yang dihasilkan dari pemroses dapat digolongkan menjadi empat bentuk, yaitu tulisan (huruf, angka, simbol khusus), image (dalam bentuk grafik atau gambar), suara, dan bentuk lain yang dapat dibaca oleh mesin (machine-readable form). Tiga golongan pertama adalah output  yang dapat digunakan langsung oleh manusia, sedangkan golongan terakhir biasanya digunakan sebagai input untuk proses selanjutnya dari komputer.

 Peralatan output dapat berupa:

1.    Hard-copy device, yaitu alat yang digunakan untuk mencetak tulisan dan image pada media keras atau    memberikan keluaran berupa bahan cetakan.

2.  Soft-copy device, yaitu alat yang digunakan untuk menampilkan tulisan dan image pada media lunak yang berupa sinyal elektronik.

3.   Drive device atau driver,  yaitu alat yang digunakan untuk merekam simbol dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media seperti magnetic disk atau magnetic tape. Alat ini berfungsi , sebagai alat output dan juga sebagai alat input.

Output bentuk pertama sifatnya adalah permanen dan lebih portable (dapat dilepas dari alat outputnya dan dapat dibawa ke mana-mana). Alat yang umum digunakan untuk ini adalah printer,  plotter, dan alat microfilm. Sedangkan output bentuk kedua dapat berupa video display, flat panel, dan speaker.

Monitor

       Monitor adalah piranti yang memungkinkan komputer untuk menampilkan informasi balik ke pengguna /user dalam bentuk teks maupun grafik. Monitor termasuk ke dalam piranti softcopy. Monitor digunakan untuk antarmuka secara visual dengan komputer dan tampilannya seperti televisi.

Berdasarkan teknologi pembuatannya monitor terbagi menjadi CRT (Chatode Ray Tube) dan layar datar (flat panel display).

Ukuran monitor

      Ukuran monitor didasarkan pada panjang diagonal dari area yang kita lihat. Monitor mempunyai ukuran yang bervariasi 14”, 15”, 17”, 19”, 21”. Untuk laptop biasanya layar yang digunakan berukuran 12,1” 13,3” 14,1”. Semakin besar ukurannya(dalam inci) maka semakin luas gambar yang dapat ditampilkan pada monitor.

Resolusi Monitor

Ukuran resolusi ditentukan oleh jumlah piksel (berasal dari picture element) yang merupakn titik terkecil pada tampilan dilayar bisa ditampung dalam koordinat  X dan Y (640x480, 800x600, atau 1024x768).  Semakin besar resolusi yang dimiliki monitor kualitas tampilan pada layarnya akan semakin bagus. Berikut berbagai standar resolusi untuk monitor :

1)     CGA (Color Graphic Adapter) Tipe monitor standar IBM yang mempunyai kualitas resolusi rendah.  Monitor ini hanya mampu menampilkan 4 warna dalam mode grafis.

2)     EGA (Enhanced Graphic Adapter) EGA merupakan tipe monitor yang tingkatannya di atas CGA. Monitor ini mampu menampilkan 16 warna dalam mode grafis.

3)     EPGA (Enchanced Professional Graphic Adapter) Monitor ini mampu menampilkan 256 warna pada mode grafis. Monitor ini disebut juga sebagai monitor PEGA atau PGA.

4)     VGA (Visual Graphic Adapter) VGA merupakan tipe monitor yang sekarang banyak digunakan. Gambar yang dihasilkan mempunya warna sampai jutaan. Mode grafisnya tampak lebih nyata di mata. Digunakan pada komputer 80386 dan 80486.

5)      SVGA (Super Visual Graphic Array) dapat menghasilkan 16 juta warna. Biasa digunakan pada monitor 14” dan 15”.

6)      XGA (Extended Graphic Array) memiliki jumlah piksel 1024x768 dan dapat menghasilkan 65.536 warna. Lazim digunakan pada monito 17” dan 19”.

7)      SXGA (Super Extended Graphic Array) memiliki jumlah piksel 1280x1024. Lazim digunakan pada monitor 19” dan 21”.

8)      UXGA (Ultra Extended Graphic Array) memiliki jumlah piksel 1600x1200.

Dot Pitch

   Menunjukkan jarak antara dua piksel. Semakin dekat jaraknya, maka gambar pada monitor akan semakin halus.

Kecepatan Refresh ( Refresh Rate)

    Menunjukkan jumlah pemayaran ulang piksel per detik, sehingga tampilan piksel tetap jelas. Semakin tinggikecepatan refresh, maka tampilan dilayar akan terlihat semakin nyata. Kecepatan refresh dinyatakan dalam satuan Hertz. Monitor yang baik minimal refresh 75Hz ( dalam 1 detik citra ditampilkan 75X).

Interlaced dan Noninterlaced

  Interlaced Monitor adalah jenis monitor yang menampilkan informasi dalam layar melalui 2 tahapan. Contonya pada televisi. Efek dari interlaced monitor adalah kerdip. Sedangkan Non Interlaced adalah jenis monitor yang menampilkan informasi dengan 1 tahapan.

Kedalaman Warna

  Adalah jumlah bit yang dipergunakan untuk menyimpan ketentuan tentang sebuah pixel, menentukan banyaknya variasi warna yang dapat dihasilkan monitor.

Jenis – Jenis Monitor

   Menurut bentuknya monitor dibedakan menjadi tiga, yaitu: monitor CRT, monitor LCD, monitor       plasma.

1. Monitor CRT ( Chatode Ray Tube)

Hasil gambar untuk GAMBAR MONITOR CRT

     Gambar 1. Monitor CRT

         Monitor CRT sudah menjadi perangkat penampil gambar yang dominan untuk komputer desktop sejak pertama kali muncul di awal 1980-an. Merupakan monitor yang berfungsi dengan penembakan sinar katoda. Bentuk monitor ini sama dengan televisi, tetapi secara umum hanya terdiri dari 4 blok yaitu video, vertikal, horizontal, dan power supply. Teknologi layar CRT datar dikenal dengan teknologi FST (flatter squaretube), terdiri dari dua tipe yang bentuk keduanya ’serupa tapi tak sama’. Jenis lain teknologi layar CRT datar adalah kombinasi dari monitor tradisional CRT cembung dengan teknologi shadow mask, yang menghasilkan layar datar dengan gambar yang tajam. Ada fasilitas tambahan untuk mendukung kinerja monitor CRT datar tersebut. Diantaranya, fasilitas light frame untuk menciptakan sejumlah window cerah pada tampilan monitor, software untuk penyelaras warna-warna yang bisa dilihat di layar dengan hasil print out-nya, fasilitas konektor D-SUB yang menghubungkan graphics card, dan konektor BNC untuk menghasilkan kualitas gambar.

1.        Kelebihan Monitor CRT

1)  Warna lebih akurat dan tajam. Monitor CRT memiliki warna yang akurat atau hampir sama dengan aslinya. Karena alasan inilah para desainer dan editor foto lebih suka menggunakan CRT dibanding LCD. Selain itu, gradasi warna pada monitor CRT masih lebih baik dibanding LCD.

2) Resolusi monitor ini fleksibel. Monitor CRT dapat menggunakan berbagai variasi resolusi tanpa mengalami penurunan kualitas gambar.

3) Perawatan mudah, jika rusak dapat di servis. Perawatan monitor CRT masih lebih mudah dibanding LCD, LCD perawatanya harus ekstra hati-hati. Selain itu, jika monitor CRT rusak masih dapat diservis, sedangkan LCD rusak sudah pasti masuk sampah. Selain itu, monitor CRT lebih tahan jika terbentur atau tersentuh jari tangan pada displaynya

4) Bebas dead pixel, ghosting, dan viewing angle. Monitor CRT tidak terdiri dari pixel-pixel seperti LCD, sehingga jelas-jelas tidak akan mengalami dead pixel. Monitor CRT dapat dilihat dari berbagai sisi, tidak seperti LCD yang bergantung pada spesifikasi viewing angle. Monitor CRT tidak mengenal response time, sehingga relatif bebas efek ghosting.

5) Harga lebih murah. Kelebihan dari segi harga inilah yang membuat monitor CRT masih populer.

2.  Kekurangan Monitor CRT

1) Konsumsi listrik. Monitor CRT mengkonsumsi daya listrik 2x lipat dibanding LCD pada ukuran inch yang sama.

2) Bergantung pada refreshrate. Agar mata tidak lelah mengunakan monitor CRT, gunakan refreshrate diatas 70hz. Monitor CRT high end mampu menawarkan refreshrate hingga 120hz bahkan lebih. Makin tinggi makin baik tentunya. Hal ini tidak berlaku bagi monitor LCD.

3) Radiasi lebih besar. Tidak dapat dipungkiri, monitor CRT memancarkan radiasi yang lebih besar dibanding monitor LCD. Radiasi ini memiliki dampak negatif bagi mata sehingga mata cepat lelah atau bahkan membuat kepala pusing bagi yang sensitif.

4) Rentan distorsi, glare dan flicker. Ini adalah masalah klasik bagi monitor CRT. Efek distorsi akan terlihat saat kita menggambar lingkaran dengan menggunakan coreldraw atau software lain. Jika refreshrate terlalu rendah, menyebabkan monitor menjadi berkedip-kedip (flicker) dan glare (over brightness).

5) Dimensi besar dan berat. Monitor CRT memiliki ukuran yang besar dan berat, sehingga tidak cocok untuk ruangan sempit, karena banyak makan tempat. Cukup melelahkn jika monitor sering dipindah-pindahkan karena cukup berat.

3.  Prinsip Kerja Monitor CRT

     Prinsip kerja monitor konvensional, monitor CRT (Cathode Ray Tube), sama dengan prinsip kerja televisi yang berbasis CRT. Elektron ditembakkan dari belakang tabung gambar menuju bagian dalam tabung yang dilapis elemen yang terbuat dari bagian yang memiliki kemampuan untuk memendarkan cahaya. Sinar elektron tersebut melewati serangkaian magnet kuat yang membelok-belokkan sinar menuju bagian-bagian tertentu dari tabung bagian dalam. Begitu sinar tersebut sampai ke bagian kaca tabung TV atau monitor, dia akan menyinari lapisan berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu untuk berpendar secara temporer. Setiap tempat tertentu mewakili pixel tertentu. Dengan mengontrol tegangan dari sinar tersebut, terciptalah teknologi yang mampu mengatur pixel-pixel tersebut untuk berpendar dengan intensitas cahaya tertentu. Dari pixel-pixel tersebut, dapat dibentuklah gambar.

     Teorinya, untuk membentuk sebuah gambar, sinar tadi menyapu sebuah garis horizontal dari kiri ke kanan, menyebabkan pixel-pixel tadi berpendar dengan intensitas cahaya sesuai dengan tegangan yang telah diatur. Proses tersebut terjadi pada semua garis horizontal yang ada pada pixel layar, dan ketika telah sampai ujung, sinar tersebut akan mati sementara untuk mengulang proses yang sama untuk menghasilkan gambar yang berbeda.

   2.  Monitor plasma


Hasil gambar untuk gambar monitor plasma
   Gambar 2. Monitor plasma

      Monitor plasma atau monitor plasma gas, menggunakan gas untuk mengeluarkan cahaya. Teknologi ini kini diterapkan pada televisi datar berlayar lebar. Monitor electroluminescent (EL) mengandung bahan yang bercahaya manakala dialiri arus listrik, sebuah piksel terbentuk pada layar saat arus listrik dikirim ke perpotongan baris dan kolom yang sesuai.

      Plasma gas merupakan teknologi monitor dengan display datar. Dengan teknologi plasma gas, ketipisan layar dapat dibuat sebanding dengan LCD, namun memiliki karakteristik citra yang lebih baik dan ukuran layar yang lebih besar.

      Tampilan pada monitor plasma gas dapat dibuat lebih besar dibandingkan LCD. Ukuran terbesar yang sedang dikembangkan pada plasma gas sudah mencapai 40 inci, sementara LCD baru mencapai 20 inci. Selain itu, sudut pandang pada plasma gas dapat selebar CRT.

       Plasma gas menggunakan fosfor untuk menghasilkan cahaya seperti halnya CRT. Perbedaannya adalah bagaimana energi diberikan kepada fosfor agar fosfor berpendar. Pada plasma gas, tiap sel warna memiliki gas yang bertekanan rendah yang terletak di belakangnya. Tegangan tinggi pada elektroda sel tersebut akan membuat gas bergerak mengarah ke plasma. Radiasi ultraviolet yang dihasilkannya akan mengeksitasi fosfor pada layar dan akan memendarkannya sehingga tertangkap oleh mata kita. Hal ini membuat layar plasma gas berpendar tanpa perlu adanya bantuan cahaya dari belakang layar. Kontras pada plasma gas akan lebih baik dibandingkan LCD.

   3.  Monitor LCD ( Liquid Cristal Display)

Hasil gambar untuk gambar monitor lcd

Gambar 3. Monitor LCD

   Merupakan jenis layar datar TFT (thin film transistor). Komposisi utama pembentuk LCD adalah liquid crystal (LC) yang ditemukan pada tahun 1988 oleh ahli tanaman nama Austria bernama Friedrich Reinetzer. Namun, istilah LC (liquid crystal) baru diperkenalkan oleh ahli fisika Jerman bernama Otto Lehmann pada akhir abad ke-19. LC (liquid crystal) bersumber dari unsur zat padat dan cair dalam satu massa. Pada umumnya, yang digunakan sekarang berasal dari bahan polymer yang terdapat pada pasir pantai.

Lapisan lapisan dalam sebuah LCD :

1)      Polaroid belakang

            2)      Elektroda belakang

            3)      Plat kaca belakang

            4)      Kristal cair

            5)      Plat kaca depan

            6)      Elektroda depan

            7)      Polaroid depan

    Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi

LCD berwarna menggunakan dua jenis teknik untuk menghasilkan warna, yaitu passive matrix dan active matrix :

(1)     Passive Matrix

     Teknologi yang digunakan lebih murah dibandingkan active matrix. Pada LCD jenis ini terdapat sederetan transistor di atas (sumbu x) dan di samping kiri (sumbu y) monitor. Transistor-transistor ini memberi energi pada piksel. Piksel merupakan pertemuan dari pancaran transistor sumbu x dan sumbu y. oleh karena hal tersebut maka teknologi ini sering juga disebut Dual Scan monitor.

    Kelemahan teknologi ini, monitor harus dilihat secara tegak lurus. Jika dipandang dari sudut agak menyamping, maka tulisan pada monitor tidak akan terlihat. Kelemahan lain, jika ada transistor yang mati, maka akan terlihat adanya garis gelap melintang atau tegak lurus pada layar monitor.

Pada teknologi passive matrix yang lebih baru seperti CSTN (Color Super-Twisted Nematic), DSTN (Double Layer Super-Twis Nematic), dan HPA (High-Performance Addressing), kecerahan citra lebih bagus.

(2) Active Matrix

    Menggunakan teknologi Thin Film Transistor (TFT). Hasil warna yang diperoleh sebagus CRT, namun teknologinya mahal. Active matrix memiliki transistor yang memancarkan cahaya sendiri pada masing-masing piksel, sehingga warnanya lebih cerah, dan tak harus dilihat dengan sudut pandang tegak lurus. Namun karena adanya banyak transistor ini, mengakibatkan pemakaian daya jenis monitor ini lebih tinggi dan kemungkinan kerusakan pada piksel lebih besar.

1.    Kelebihan Monitor LCD

a  .       Konsumsi listrik rendah

b  .      Tidak menghasilkan radiasi elektromagnet yang mengganggu kesehatan

c  .       Tidak menimbulkan efek kedipan (flicker free)

d  .      Area layarnya optimum karena tidak termakan untuk bezel/frame

e  .       Dimensinya tidak akan menyita ruangan terlalu besar dan ringan untuk dijinjing

f   .      Bentuknya stylish dan enak dilihat

g  .      Sinyal gambar digital

2.    Kekurangan Monitor LCD

a  .      Harganya lebih mahal dibandingkan dengan monitor CRT

b  .     Kualitas gambar yang dihasilkan belum sebaik monitor CRT

c  .      Resolusi gambar yang dihasilkan lebih rendah dibandingkan monitor CRT

d  .     Sudut viewable-nya terbatas. Begitu kita mengeset sudut pandang, gambar terlihat akan berubah di mata kita.

3.    Prinsip Kerja Monitor LCD

     Secara Sederhana LCD (Liquid Crystal Display) terdiri dari dua bagian utama yaitu backlight dan kristal cair. Backlight sendiri adalah sumber cahaya LCD yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah berteknologi seperti lampu neon. Lampu backlight ini berwarna putih.

     Kristal cair akan menyaring cahaya backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus cahaya dengan warna yang berbeda. Beberapa ratus cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi jika beda sudut refleksi maka beda pula warna yang dihasilkan. Dengan memberikan tegangan listrik dengan nilai tertentu. Kristal cair dapat berubah sudutnya.

    Karena tugas kristal cair adalah untuk merefleksikan cahaya dari backlight maka cahaya backlight yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi banyak warna. Kristal cair bekerja seperti  tirai jendela. Jika ingin menampilkan warna putih kristal cair akan membuka selebar-lebarnya sehingga cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil di layar. Namun jika ingin menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya sehingga tidak ada cahaya backlight yang yang menembus (sehingga di layar akan tampil warna hitam). Jika ingin menampilkan warna lainnya tinggal atur sudut refleksi kristal cair.

Printer

    Printer merupakan sebuah alat keluaran  yang menghasilkan suatu gambaran data tetap berupa cetakan.Printer  adalah jenis hard-copy device, karena keluaran hasil proses dicetak di atas kertas. Pada saat ini terdapat bermacam- macam jenis printer dengan kecepatan, kualitas, model, dan sistem pencetakan yang berbeda - beda. Media pencetakan juga bermacam - macam, mulai dari kertas printer bersambung (Continuous Form), kertas HVS ukuran A4, folio dan lain lain. Istilah yang dikenal pada resolusi printer disebut dpi (dot per inch). Maksudnya adalah banyaknya jumlah titik dalam luas area 1 inci. Semakin tinggi resolusinya maka akan semakin bagus cetakan yang dihasilkan. Sebaliknya, jika resolusinya rendah maka hasil cetakan akan buruk / tidak bagus.

           Printer biasanya terbagi atas beberapa bagian, yaitu :

a)     Tray ialah tempat untuk menaruh kertas.

b)    Picker sebagai alat untuk mengambil kertas dari tray.

c)    Tinta atau toner adalah alat pencetak yang digunakan untuk menulis atau mencetak pada kertas. Tinta dan Toner memiliki perbedaan pada sistem. Toner atau laser membutuhkan pemanasan, sedangkan tinta atau inkjet tak butuh pemanasan, hanya pembersihan atau cleaning pada print-head printer tersebut.

d)  Kabel fleksibel untuk pengiriman sinyal dari prosesor printer ke tinta atau toner. Kabel ini tipis dan fleksibel, namun kuat.

         Pada bagian belakang printer biasanya ada Port paralel atau USB untuk penghubung ke komputer.

Printer biasa dikelompokkan menjadi :

1.Printer Impact

       Printer impact menggunakan print head yang berisi sejumlah jarum metal (metal pins) yang mengenai pita tinta. Letak jarumnya berdekatan sehingga membuat tampilan huruf relatif tidak terputus. Jumlah pin yang ada berkisar 9 hingga 24. Semakin banyak pin maka hasil cetakan akan semakin halus. Yang termasuk dalam kategori printer impact adalah: dot matrix, daisy wheel, dan line printer.

Hasil gambar untuk gambar printer impact

Gambar 4. Printer impact

2. Dot matrix

    Printer dot matrix merupakan printer yang metode pencetakannya menggunakan pita. Cetakan yang dihasilkan terlihat seperti titik titik yang saling mengubungkan satu dengan yang lainnya, sehingga hasil cetakan kurang halus dan juga kurang bagus.

Hasil gambar untuk gambar printer dot matrix

Gambar 5. Printer Dot matrix

      Menurut sejarahnya jenis printer dot matrix ini pada awalnya menggunakan 9 Pin yang artinya dalam satu huruf akan dicetak dengan kombinasi dari 9 titik, kemudian semakin berkembang menjadi 24 pin dan tentunya dengan begitu hasil cetakan akan lebih halus. Produsen printer jenis dot matrix yang cukup terkenal adalah Epson, dengan produknya Epson LX – 300, epson LX 800 dan lain-lain.

    Pada saat head-printer bergerak dari kiri kekanan sambil menyentuh  kertas, maka huruf yang sudah terpola dalam suatu susunan jarum akan segera muncul. Pola huruf ini kemudian diterima oleh pita karbon yang dibaliknya terdapat kertas, dan terjadilah pencetakan huruf demi huruf. Setiap karakter yang terbentuk akan menimbulkan suatu pola unik yang terdiri dari bebagai titik didalam dimensi sebuah matrix. Jenis printer dot-matrix sangatlah bervariasi, ada yang berjenis color dan ada pula yang non-color.

     Untuk printer color, digunakan pita karbon khusus yang mempunyai 4 warna, yaitu hitam, biru, merah dan kuning.

3. Daisy wheel

Hasil gambar untuk gambar printer daisy wheel

Gambar 6. Printer Daisy

    Daisy Wheel Printer, yaitu impact printer yang mencetak citra dengan kualitas tinggi karena karakter dibentuk dengan tekanan tunggal oleh roda cetak. Hasil dari karakter yang tercetak mempunyai kualitas yang baik sehingga printer ini digolongkan sebagai Letter Quality printer. Tetapi, mempunyai kelemahan yaitu lebih lambat dibandingkan dengan dot matrix printer. Sekarang jenis printer ini sudah jarang diproduksi sejak diperkenalkannya printer dot-matrix dan laser yang lebih baik dan murah.

4. Line Printer


Hasil gambar untuk gambar line printer
Gambar 7. Line printer

     Line printer merupakan printer yang mempunyai kemampuan untuk  mencetak satu baris (line) kata-kata dalam satu saat. Dengan demikian,  kecepatan cetak dari line printer ini menjadi tinggi dibanding printer lainnya. Line printer biasanya dihubungkan dengan mini  ataupun mainframe komputer.

     Huruf-huruf yang ada tersusun dalam sebuah drum huruf yang mempunyai panjang selebar kertas printer. Huruf-huruf pada drum printer ini  akan berputar secara cepat untuk kemudian menempatkan huruf pada posisinya. Kemudian huruf-huruf tersebut akan menekan kertas sehingga menimbulkan bekas pada kertas untuk satu baris pada saat yang bersamaan. Secara umum, kualitas huruf yang dihasilkan oleh line printer tidaklah begitu istimewa seandainya dibanding dengan hasil dari sebuah mesin ketik. Line printer memang digunakan bukan untuk kualitas hurufnya, tetapi yang diperlukan adalah kecepatannya dalam hal mencetak huruf baris demi baris.

   Secara umum, line printer sanggup mencetak antara 300 hingga 6.000 baris dalam satu menit (lpm) tergantung jenis dan merk printer.

Printer ini terdiri dari dua jenis, yaitu chain printer dan band printer.

a.  Chain Printer, yaitu mengunakan suatu rantai yang berisi karakter-karakter untuk membentuk hasil cetakannya. Rantai tersebut akan berputar secara horizontal dan setelah tepat pada posisi pencetakan, palu pemukul akan mengetuk pola karakter di rantai melalui karbon, bentuk dari karakter akan tercetak di kertas. Chain printer mempunyai kecepatan yang tinggi.

 b. Band Printer, cara operasinya sama dengan chain printer, tetapi menggunakan pita besi (steel band) yang berisi kumpulan pola karakter.
 

5. Printer Non-Impact

   Merupakan printer yang membentuk karakter dan citra tanpa menyentuh langsung secara fisik antara mekanisme pencetakan dan kertas. Printer ini bekerja dengan cara menyemprot kertas dengan tinta. Kelemahan dari jenis ini adalah tidak dapat membuat sekaligus rangkap hasil cetakan.

Printer init terdiri dari: laser (menggunakan drum dan toner), ink-jet (menyemburkan tinta) dan thermal (membakar dot ke kertas khusus).

2.3.1    Printer Laser Jet

    Printer laser pertama ditemukan oleh Gary Starkweather di Xerox pada 1969. Prototipenya adalah sebuah mesin fotokopi Xerographic yang dimodifikasi.

Printer laser warna memiliki cara kerja yang lebih kompleks karena selain memiliki lebih dari satu skema photoreceptor, juga harus tepat alignment antar warnanya.


Hasil gambar untuk gambar printer laser
Gambar 8. Printer Laser

      Jenis printer laset jet merupakan jenis printer yang metode pencetakannya dengan tinta bubuk atau yang biasa disebut toner dengan menggunakan perangkat berupa inframerah. Selain hasil cetak yang lebih bagus jika dibandingkan dengan jenis printer dot matrix maupun ink jet, printer laser jet juga memiliki kecepatan pencetakan yang tinggi dan hasil cetaknya pun juga lebih cepat kering seperti pada hasil cetakan dengan menggunakan mesin photo copy.

      Sebenarnya cara kerja printer laser mirip dengan mesin fotokopi, yaitu menggunakan photographic drum. Proses pencetakkannya dilakukan dengan memfokuskan gambar yang akan dicetak titik pertitik yang dilakukan oleh semi conductor laser. Secara umum printer ini hanya mampu mencetak dengan dua warna (hitam dan putih), tetapi pada jenis tertentu telah dilengkapi dengan tinta warna sehingga mampu mencetak dengan full color.

2.3.1   Printer Ink-Jet

Hasil gambar untuk gambar printer ink jet

Gambar 9. Printer Ink-jet

     Printer ini pertama kali dikembangkan secara ekstensif sejak 1950. Dan printer ink-jet yang dapat memproduksi citra dari komputer baru dikembangkan pada 1970. Jenis printer ini dikuasai oleh Epson, Hewlett-Packard, dan Canon.

     Ink-jet printer adalah alat cetak yang sudah menggunakan tinta untuk mencetak dan kualitas untuk mencetak gambar berwarna cukup bagus. Kecepatan mencetak jumlah halaman pada printer Inkjet tidak sama, tergantung pada jenis merk printer tersebut. Tetapi pada ink-jet printer, hasil cetakan lebih lama keringnya jika dibandingkan dengan laser printer. Proses pencetakkannya menggunakan semprotan tinta (dimana proses penyemprotannya diatur oleh komputer) ke media cetak guna menghasilkan karakter ataupun gambar yang sesuai. Karena menggunakan teknik semprot, maka printer jenis ini sama sekali tidak menimbulkan suara/berisik. Karena menggunakan resolusi cetak yang tinggi (minimal 300 dpi/dot per inci), maka hasil cetakan printer jenis ini biasanya lebih bagus.

      Printer jenis Ink-jet menggunakan teknologi dor on demand, yaitu dengan cara menyemprotkan titik - titik kecil tinta pada kertas melalui nozzle atau lubang pipa yang sangat kecil. Teknologi lainnya yang dikembangkan oleh produsen printer seperti Canon dan HP dengan menggunakan panas. Panas tersebut dapat membuat gelembung-gelembung tinta sehingga jika semakin panas akan semakin menekan tinta ke nozzle yang ditentukan dan tercetak pada kertas.

      Karena menggunakan tinta cair, hasil cetaknya harus menunggu beberapa detik agar bisa kering. Pada printer ink-jet penempatan dan pengisian tintanya bisa dimodifikasi dengan teknik infus, yaitu dengan menambahkan tabung tinta khusus pada bagian luar printer dan disambung dengan selang kecil untuk dihubungkan pada bagian pencetak di mesin printer.

2.3.1     Printer Thermal

    Yaitu non-impact printer yang menggunakan panas untuk menghasilkan citra pada kertas khusus. Karakter dibentuk oleh unsur – unsur yang dipanaskan yang ditempatkan dengan kertas yang sensitif dengan panas khusus yang membentuk titik hitam ketika unsur – unsur menjangkau temperatur. Printer thermal berkenaan dengan panas secara meluas dan menggunakan tenaga baterai seperti kalkulator. Printer dan kertasnya tergolong mahal sehingga jarang digunakan untuk pekerjaan yang memerlukan jumlah keluaran yang banyak.

2.3.1        Printer Multifungsi

     Printer multifungsi merupakan printer yang memiliki fungsi tambahan seperti sebagai mesin fotocopy, scanner dan mesin fax. Keuntungannya dapat menghemat biaya. Kelemahannya bila rusak maka fungsi tambahan sering ikut mengalami kerusakan.

      Printer Digital

      Printer digital adalah jenis mesin cetak terbaru yang mempunyai banyak kegunaan. Bisa dipakai untuk sablon, kain, syal, tekstil dan lain sebagainya.

Salah satu contoh printer digital adalah printer kain spanduk digital.

     Mesin cetak ini di Indonesia sendiri beberapa tahun terakhir ini keberadaannya masih kalah banyak dengan mesin cetak digital ukuran besar yang menggunakan bahan – bahan glossy paper, vinyl flexi, dan sebagainya.

     Di waktu yang akan datang, mesin printer kain/printer textil ukuran lebar ini kemungkinan juga akan menjadi alternatif baru untuk pengerjaan cetak diatas kain selain pencetakan yang biasa dilakukan oleh sablon tangan atau sablon manual. Proses cetak menggunakan wide format digital printing textile ini jauh lebih cepat dengan harga cetak yang bersaing.

      Beragam keunggulan dan kegunaan dari mesin printer spanduk kain dibagi ke dalam berbagai segmen pasar, seperti:

1.         Segment advertising: spanduk, bendera, umbul – umbul, dan rontex.

2.         Segment tekstil: pakaian, interior rumah, taplak meja, kain gordin, industi butk dan sejadah.

3.         Segment merchandise: mug, piring, keramik, kaos, payung, sepatu, syal, dan lain – lain.

        Mesin cetak ini juga memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:

1)         Nilai investasi lebih murah

2)         Produk yang dihasilkan lebih ruas dan beragam

3)         Produk yang dihasilkan lebih ramah lingkungan

4)         Produk yang dihasilkan akan mudah dipasang

5)         Bahan kain banyak ditemukan di toko – toko kain biasa

      Untuk harga mesin cetak digital kain ukuran lebar ini pastinya bervariasi tergantung merk, spesifikasi, fitur, dan sebagainya

.

Plotter

     Plotter adalah Printer grafis yang menggambar dengan menggunakan pena-pena tinta, plotter juga merupakan perangkat output pertama yang mampu mencetak gambar berukuran gambar sebesar gambar arsitektur dan engineering.

      Adapun pengertian lain plotter adalah sebuah mesin yang secara otomatis akan menggambar grafik berdasarkan data yang dimasukkan. Sedangkan plotter masih dibagi yaitu ada plotter auto, yaitu sebuah mesin yang secara otomatis akan menggambar grafik berdasarkan data yang dimasukkan.

Berdasarkan prinsip kerjanya, jenis plotter dapat berupa:

1.    Plotter pena

2.    Plotter elektrostatis

3.    Plotter thermal.

Plotter Pena


Hasil gambar untuk gambar plotter pena
Gambar 10. Plotter Pena

       Pada prinsipnya plotter pena memiliki satu pena atau sejumlah pena berwarna-warni untuk menggambar pada kertas atau plastik transparan. Plotter pena tidak membuat keluaran berbentuk pola titik-titik., tetapi keluaran dalam bentuk garis kontinyu.

Plotter Elektrostatis


Hasil gambar untuk gambar plotter elektrostatis
Gambar 11. Plotter Elektrostatis

       Pada plotter elektrostatis ini kertas diletakkan pada tempat datar seperti meja, kemudian dibuat dengan prinsip kerja seperti pada mesin foto kopi, yaitu dengan memberi tegangan listrik pada kertas. Tegangan listrik tersebut yang akan menarik tinta untuk melekat pada kertas. Tinta kemudian dicairkan dengan pemanasan. Kualitas jenis plotter ini tidak sebagus plotter pena, tetapi kecepatannya lebih tinggi.

Plotter Thermal

         
Hasil gambar untuk gambar plotter thermal
Gambar 12. Plotter Thermal

      Plotter thermal menggunakan pin yang dipanasi secara elektronis. Kemudian pin tersebut dilewatkan pada jenis media yang peka terhadap panas, sehingga terbentuk gambar. Plotter thermal dapat digunakan untuk mencetak pada kertas maupun pada film buram.

Dalam perkembangannya ada jenis plotter lain, yaitu:

1.    Plotter pemotong

2.    Plotter format lebar

Plotter Pemotong


Hasil gambar untuk gambar plotter pemotong
Gambar 13. Plotter Pemotong

       Plotter jenis ini dapat sekaligus memotong bahan vinyl, karet, gabus, kulit, dan lain-lain. Contoh pemanfaatannya yaitu pada industri sepatu atau industri pakaian, untuk memotong pola atau bahan sekaligus.

Plotter Format Lebar

 Hasil gambar untuk gambar plotter format lebar

Gambar 14. Plotter Format Lebar

       Plotter format lebar biasa digunakan oleh perusahaan grafis, karena plotter jenis ini dapat membuat cetakan berwarna dalam kertas yang sangat lebar. Teknologi yang digunakan ada yang menyerupai printer ink-jet ataupun plotter thermal.

Computer Output Microfilm (COM)

    Computer output Microfilm (COM) adalah piranti yang dapat menghasilkan gambar dalam gulungan mikrofilm atau pada microfiche yang berisi banyak halaman dalam setiap lembar.

MIKROFILM

      Mikrofilm adalah hasil reproduksi dalam bentuk gulungan film yang kecil dengan ukuran lembaran film 16 mm dan panjang 100 feets. Untuk film yang berukuran 35 mm dan panjang 200 feets, digulung dalam sel plastik.

     Mikrofilm merupakan kopi dari halaman-halaman buku, manuskrip dan sebagainya yang melalui proses fotografi dimana bayangan kecil yang ada pada frame tersebut merupakan duplikat dari bagian aslinya. Mikrofilm masih merupakan pilihan yang populer karena bisa menampung sejumlah besar informasi yang dapat disimpan dalam ruang yang sangat kecil, dan membutuhkan biaya yang rendah.

Bentuk-bentuk mikrofilm:

1. Gulungan, yaitu hasil rekaman dengan kamera yang telah diproses untuk suatu benda. Film tersebut memuat bahan-bahan informasi yang terbentuk secara ringkas dimana informasi diletakkan secara berderet dan mempunyai jarak tertentu.

2. Lembaran, yaitu hasil reproduksi dari salah satu bagian gulungan yang diberi bingkai dan sampul yang terbuat dari polyester plastik.

\Speaker


Hasil gambar untuk gambar speaker
Gambar 15. Speaker

     Speaker adalah alat keluaran yang menghasilkan output dalam bentuk suara. Fungsi speaker pada komputer sama dengan fungsi speaker pada perangkat audio sistem. Perbedaannya secara garis besar hanyalah pada ukurannya. Speaker pada komputer dibuat seefisien mungkin agar tidak terlalu memerlukan banyak tempat. Namun, terkadang pengguna menghubungkan output sound dengan perangkat speaker lainnya untuk menambah kepuasan.

Cara kerja Speaker

        Ketika suara yang terdengar dari sound card, data digital suara yang berupa waveform .wav atau mp3 dikirim ke sound card. Data digital ini diproses oleh DSP ( Digital Signal Processing : pengolah signal digital) bekerja sama dengan DAC (Digital Analog Conventer : konversi digital ke analog) mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog setelah itu dikeluarkan melalui speaker.

Proyektor

   Infocus hampir sama dengan monitor. Fungsinya adalah untuk menampilkan gambar/visual hasil pemrosesan data. Hanya saja, infocus memerlukan obyek lain sebagai media penerima pancaran singnal-signal gambar yang dipancarkan. Media penerima tersebut sebaiknya memiliki permukaan datar dan berwarna putih (terang). Biasanya yang digunakan adalah dinding putih, whiteboard, ataupun kain/layar putih yang dibentangkan.

Hasil gambar untuk gambar proyektor

Gambar 16. Proyektor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar